Periode tahun 1963-1967 InterVista juga tercatat sebagai perusahaan periklanan pertama yang melakukan adaptasi terhadap film iklan yang berbahasa lnggris, meskipun proses produksinya masih dikerjakan di Singapura. Bahkan pada periode ini InterVista sudah memiliki seorang sutradara untuk membuat film-film ikian para kliennya. Salah satu film iklan yang sangat sukses saat itu adalah iklan Ardath.
Meskipun InterVista dianggap sebagai perusahaan periklanan modern pertama di Indonesia, namun ia ternyata bukanlah yang pertama melakukan kerja sama dengan perusahaan periklanan asing.Tahun 1960, Franklyn, perusahaan perikianan milik orang Belanda, kemudian berganti nama menjadi Bhineka, sudah bekerja sama dengan Young & Rubicam, salah satu perusahaan periklanan raksasa dan Amerika.